Azure chapter 9


Azure

By:Lein

Chapter 9: Willing

Si wanita menatap gadis itu watados, sedangkan gadis itu tersenyum innocent
"yaudah, kalo gitu kamu balik ke kelas sana." usir guru BP sarcas.

"ok deh. kalo gitu saya pamit undur diri." ucapnya sambil keluar. melihat sosok remaja yang telah keluar itu, bu guru BP menghela nafas lelah.

tak lama setelah Putri keluar ruang BP, ia langsung berpapasan dengan senior yang baru saja dari kantin.

"yo1" seru Putri menyapa senior itu, mendengar suara yang tak asing siswa itu langsung mengarah arah suara. bibir tipis yang merah natural itu menyeringa sexy. ia lalu melirik tempat yang baru saja siswi itu keluar. 

"Dipanggil lagi?" tanya siswa itu prihatin. "Ini udah yang ke-berapa kali bulan ini?" tambahnya kepo.

"biasalah." responnya pasrah. jiwa gosip siswa itu kembali tersulut, dia dengan singgap mengurangi jarak mereka. sambil tengok kanan-kiri iapun berbisik. 

"ku dengar kamu kabur dari rumah?" mendengarnya, siswi itu tersenyum sumbar.

"hah!" ejeknya lalu tertawa sinis. "gitu ya..." responnya datar membuat siswa itu ikut tersenyum dingin.

"yap..." ucapnya mantap. "Katanya sih gitu, tapi ga tau deh," tambahnya dengan lirikan 'I see now.' Putri hanya menggidikkan bahu acuh, membuat si senior menataop miris padanya. "terus kamu tinggal dimana? sama siapa?" tanya remaja laki-laki itu semakin penasaran. "Apa perlu aku siapkan apartemen untukmu tinggal?" merasakan ketulusan seniornya membantu, iapun tersenyum hangat.

"Ga perlu, seseorang udah rela menampung diriku." jujurnya berseri-seri, melihat reaksi Putri yang ceria dia nampak terpukau.

"Hah... beneran nih? siapa? kok ada sih yang mau nampung kamu yang super duper cleanfreak? jangan-jangan kamu ngancem dia ya? jujur deh ma gue?" serentetan pertanyaan itu terluncur dengan cepat tampa adanya jeda, membuat 
putri memutar bola matanya malas.

"Apa-apaan ekspresimu itu? sangat menjijikan." balas si gadis gak kalah sarkas. siswa itu mengabaikkan reaksinya.

"kalo emang gitu ya udah." pasrahnya, "BTW, kalo kamu ada kesulitan, jangan sungkan minta bantuan sama aku." ucapnya tulus membuat siswi itu tersenyum hangat.

"Um." 

Komentar